Rabu, 22 Februari 2012

Investigasi dan Analisis Kasus Sumanto

Sumanto (google)
Siapa yang tidak kenal Sumanto? pria yang pernah mendapat sorotan banyak pihak karena kasus kanibal yang pernah ia lakukan pada tahun 2003 ini memiliki daya tarik tersendiri bagi para ahli untuk melakukan penelitian. Dalam postingan kali ini, saya akan mencoba untuk menginvestigasi, menganalisis dan menentukan apakah Sumanto dapat dikatakan ABNORMAL atau sebaliknya, Sumanto sebenarnya adalah seorang pria yang NORMAL. Tertarik? namun sebelum itu mari kita bersama-sama membaca kasus-kasus Sumanto berikut ini:


Sumanto (lahir di Purbalingga, 3 Maret 1972; umur 39 tahun) adalah seorang kanibal Indonesia yang berasal dari Purbalingga, Jawa Tengah. Pada awal tahun 2003, ia mencuri mayat seorang nenek yang baru saja dikubur dan lalu dimakannya karena percaya ini akan memberinya kekuatan supranatural. Kepercayaan Sumanto didasarkan pada kepercayaan mistis lokal dan para pakar berpendapat bahwa Sumanto mengidap gangguan jiwa
Ia dihukum penjara selama 5 tahun namun dibebaskan bertepatan Hari Idul Fitri 2006 (24 Oktober) setelah beberapa kali mendapatkan remisi. Dikabarkan sekarang ia berada di sebuah pesantren.



MENELUSURI KASUS SUMANTO
Dari artikel yang saya baca, Sumanto adalah seorang pria asal Purbalingga yang hidup dalam keadaan ekonomi yang rendah atau dapat dikatakan ia berada dalam kondisi kemiskinan. Kondisi inilah yang menyebabkan Sumanto rela melakukan apa saja untuk mendapatkan kehidupan yang lebih layak atau bahkan kekayaan yang berlimpah. Dari beberapa teori yang ada, semakin rendah tingkat ekonomi seseorang, semakin tinggi tingkat kecenderungan seseorang untuk melakukan perilaku yang menyimpang. Dalam aspek kehidupan ekonomi, Sumanto hidup dalam himpitan ekonomi yang sulit dan juga di sisi lain ia tidak memiliki pekerjaan sehingga mengakibatkan hilangnya harapan-harapannya dan dapat menjadi frustasi dan stres. Sehingga cukup besar kemungkinan Sumanto untuk mempercayai hal-hal yang menjanjikan kekayaan dengan jalan singkat tanpa harus bekerja.

Dalam kehidupan sehari-hari Sumanto sangat dekat dengan gurunya yang bernama Taslim yang sering mengajarkan Sumanto tentang hal-hal mistik yang dipercayai membawa berkah dan kesuksesan. Karena kedekatan Sumanto dengan gurunya itulah yang menyebabkan Sumanto dengan mudahnya menganut nilai-nilai dan norma yang dipegang oleh Taslim gurunya. Terlebih saat Taslim menawarkan jalan pintas kepada Sumanto untuk mendapatkan kekayaan dengan cepat, dan salah satu syarat untuk mencapai ilmu pesugihan tersebut adalah dengan memakan mayat.

Di sisi lain Sumanto adalah pria yang terkesan tertutup dan jarang mengikuti kegiatan kemasyarakatan seperti yasinan, atau tahlilan. Itu terbukti berdasarkan pengakuannya bahwa Sumanto tidak begitu terlibat dalam kegiatan sosial yang ada di masyarakat sehingga kontrol masyarakat terhadap perilaku Sumanto pun menjadi lemah. Seandainya Sumanto terlibat aktif dalam kegiatan sosial atau organisasi tertentu, maka organisasi tersebut akan menjadi alat kontrol baginya untuk mencegah perilaku menyimpang tersebut.

Dalam aspek keagamaan atau kepercayaan, Sumanto termasuk seseorang yang dalam kesehariannya memiliki pengetahuan agama yang dangkal, itu disebabkan karena kurangnya pendidikan agama yang diajarkan kedua orangtuanya semasa Sumanto kecil. Itu lah sebabnya Sumanto dengan mudahnya menerima nilai-nilai yang diajarkan oleh gurunya.

Perbuatan Sumanto tersebut yaitu mencuri mayat dan memakannya ia lakukan dalam keadaan sadar dan direncanakan tanpa ada beban moral. Perbuatannya tersebut juga dinilai sama sekali tidak mengindahkan norma agama dan nilai-nilai yang berlaku di masyarakat sehingga telah membuat resah masyarakat khususnya desa Majatengah kecamatan Kemangkon, Purbalinga, Jawa Tengah. Perilaku Sumanto yang menyalahi norma agama dan nilai-nilai dalam masyarakat tersebut juga dilatarbelakangi oleh tingkat pendidikan yang rendah, pemahaman agama yang salah, serta perhatian yang kurang dari kedua orang tuanya semasa kecil. Hal-hal itulah yang membawa pengaruh pada perkembangan mental dan kejiwaan sehingga Sumanto nekat mencuri dan memakan mayat.

Analisis dan Identifikasi
Mari kita mulai menganalisis apakah yang terjadi pada Sumanto?
Pertama, Disfungsi Psikologis dalam aspek Kognitif, Afektif dan Psikomotor. Menurut saya, Sumanto mengalami disfungsi psikologis pada ketiga aspek tersebut. Aspek Kognisi, jika dilihat dari sejarah hidupnya, Sumanto adalah pria yang tidak memiliki pekerjaan meskipun ia berada di dalam himpitan ekonomi, ia tidak berusaha untuk memiliki pekerjaan ataupun setidaknya untuk memperbaiki taraf hidupnya menjadi lebih baik lagi. itu membuktikan bahwa Sumanto tidak mampu menjalankan peran/fungsinya dalam kehidupan pada aspek kognitif.

Aspek Afektif yaitu terlihat dalam kehidupan sosial Sumanto yang cenderung tertutup dan jarang mengikuti kegiatan kemasyarakatan. Selain itu himpitan ekonomi yang mendera Sumanto membuatnya merasa frustasi dan tidak dapat mengontrol frustasinya tersebut sehingga ia nekat mengikuti saran dari gurunya untuk mempelajari ilmu pesugihan dengan cara memakan mayat tersebut untuk mendapatkan kekayaan secara singkat. Fakta-fakta tersebut membuktikan bahwa Sumanto tidak dapat menjalankan peran/fungsinya dalam kehidupan pada aspek afektif.

Aspek psikomotor. Sumanto adalah orang yang terkesan tertutup dan jarang mengikuti kegiatan kemasyarakatan. Fakta tersebut dapat menggambarkan kehidupan Sumanto yang jarang bersosialisasi dengan tetangga atau masyarakat sekitarnya. Ia lebih senang menutup dirinya dan berguru kepada Taslim guru spiritualnya. Dan juga disfungsi psikologis psikomotor terjadi pada saat sumanto dengan sadar menggali, mencuri dan memakan mayat seorang nenek di desanya untuk mendapatkan ilmu pesugihan. Hal tersebut membuktikan bahwa Sumanto tidak dapat menjalankan peran dan fungsinya dalam kehidupan pada aspek sikomotor/konatif.

Yang kedua adalah Distres, yang menunjukkan keadaan merusak dirinya.
Distres yang dialami Sumanto adalah ia dengan sadar dan tanpa beban moral melakukan penyimpangan yaitu dengan kasus kanibalnya. Secara psikologis ia membiarkan dirinya dipengaruhi oleh guru spiritualnya dan terjerumus ke dalam ilmu hitam yang akan merusak moral di dalam dirinya dan masa depannya. Di dalam hukum di Indonesia perbuatan pencurian mayat tersebut jelasnya dilarang sehingga Sumanto akhirnya mendapat hukuman 5 tahun penjara.

Yang ketiga adalah respon Atipikal.
Sudah jelas bahwa Sumanto telah melakukan reaksi atau perbuatan yang sama sekali tidak sesuai dengan keadaan sosiokultural yang berlaku di desanya. Perbuatannya tersebut juga dinilai sama sekali tidak mengindahkan norma agama dan nilai-nilai yang berlaku di masyarakat sehingga telah membuat resah masyarakat khususnya desa Majatengah kecamatan Kemangkon, Purbalinga, Jawa Tengah.

JADI, kesimpulan yang di dapat dari kasus ini adalah Sumanto termasuk dalam kategori abnormal karena telah memenuhi seluruh syarat seseorang dapat dikatakan memiliki gangguan abnormalitas.

^_^ TERIMAKASIH ^_^

1 komentar:

  1. Asslamualaikum. saya hanya sebagai perantara untuk menyampaikan tentang pesugihan tanpa tumbal nyawa manusia/keluarga, Karena tidak semua jenis pesugihan harus memakai tumbal manusia dan beresiko untuk keluarga, jika anda mencari pesugihan dengan hasil cepat dan aman, saya memberikan solusi penarikan dana ghoib, diperoleh melalui ritual doa-doa dzikir khusus sehingga jauh dari hal-hal klenik/mistik yang tentunya dilarang oleh Agama. SAYA SENDIRI SUDAH BUKTIKAN ALHAMDULILLAH BERHASIL. Saat saya menghubhngi pak.kyai, katanya pesugihan yang cocok untuk saya adalah pesugihan penarikan uang gaib dengan tumbal hewan, Semua petunjuk saya ikuti dan hanya 2 hari Astagfirullahallazim, Alhamdulilah akhirnya 2Milyar yang saya minta benar-benar ada di tangan saya. jika ada teman-teman yang mengeluhkan nasibnya, saya menyarankan untuk menghubungi kyai mustamid abbas di 082311002203 agar di berikan arahan, atau kunjungi dulu wibsitenya agar lebih di mengerti http://dana-hiba88.blogspot.co.id/

    BalasHapus